Sebuah studi yang dilakukan Dr Kim Harley mengungkapkan efek beragam kafein pada kemampuan reproduksi laki-laki. Penelitian ini mengacu pada masa kehamilan.
Kafein dikenal memiliki efek buruk pada plasenta di dalam rahim serta perkembangan janin. Percobaan dilakukan pada hewan telah menunjukkan bahwa efek kafein pada metabolisme sangat kuat, yang juga tercermin dalam perkembangan testis.
Namun, temuan ini tidak mengkonfirmasi apakah kafein itu sendiri memiliki pengaruh negatif langsung atau apakah hanya salah satu dari bahan berbahaya.
Minum kopi selama kehamilan menurunkan testosteron janin laki-laki
Baru-baru ini, sebuah studi mendalam dilakukan pada ibu-ibu di Denmark analisa yang minum banyak kopi dan mereka yang tidak minum kopi sama sekali atau mengonsumsi kopi dalam takaran sedang (hingga tiga cangkir sehari).
Dan apa hasilnya? Anak dewasa dari kelompok ibu-ibu pertama memiliki tingkat hampir 10 persen lebih rendah kadar testosteronnya dari kelompok kedua. Jumlah kafein yang terlalu besar juga menyebabkan rendahnya tingkat hormon inhibin B dalam tubuh dan ruang yang lebih kecil untuk memproduksi sperma.
Dari segi statistik, hubungan itu belum sepenuhnya dikonfirmasi, tapi sebaiknya pengaruhnya tidak diabaikan.
Pengaruh kafein
pada tingkat testosteron orang dewasa
Temuan peneliti menunjukkan hal sebaliknya terjadi dalam hubungan antara kafein dan tingkat testosteron pada orang dewasa, yaitu, lebih banyak kafein, lebih banyak testosteron. Oleh karena itu, jumlah yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada tubuh sepanjang hidup dan tidak selalu berbahaya.
Penelitian ini melibatkan sejumlah kecil peserta, 343 lelaki, yang ibunya minum banyak kopi dan sedang hamil antara tahun 1984 dan 1987.
Para perempuan itu sendiri melaporkan jumlah kopi yang mereka minum selama kehamilan. Penelitian tersebut adalah awal untuk menemukan efek kafein terhadap perkembangan janin.